Thursday, December 17, 2015

Salah Kaprah Pemahaman “Zat Kimia” dalam “Obat-obatan” by @erikarlebang

Salah Kaprah Pemahaman “Zat Kimia” dalam “Obat-obatan” by @erikarlebang
Kultwit 27 November 2015

image

Lucu kalau ada anggapan bahwa obat yang datang dari apotik itu obat kimia. Sedangkan obat dari toko Cina bukan, obat herbal juga bebas kimia.

Lah kimia itu konon dari bahasa Arab, Kaf-Mim-Ya’. Artinya kurang lebih perubahan zat. Dari bahasa Yunani juga, Khemeia, Artinya samalah.

Jadi kalau sudah ada perubahan zat atau unsur, ya namanya otomatis udah kimia juga. Mau datang dari alam ataupun dari pabrik. Prosesnya sama.

Bahkan sekedar punya nama unsur pun sebenarnya sudah masuk kategori kimia juga. Makanya aneh kalau dibilang obatnya bebas dari zat kimia.

Misalnya ada gitu obat yang dibuat bebas dari penetrasi air? Lah kan unsur kimianya air adalah H20? Manusianya aja gak bebas zat kimia.

Jadi kalau ada yang nawarin obat, mau herbal kek, suplemen kek, obat kuat kek. Terus diiming-imingi bebas zat kimia, tanya: “Buatan jin?”

Jadi jangan kayak temen saya yang sombong pamer; “Gue juga sama kayak elu, gak pernah minum obat bertahun-tahun” | “Hebat, disiplin makan?”

“Nggak sih, hehe. Gue mah makan enak. Tapi abis makan gue minum obat ramuan cina”. Dan seperti biasa tuturannya, “obat ini bebas zat kimia”

Emangnya yakin racikan obat begituan gak bikin kerja liver-ginjalnya terbebani? Sutralah. Kalau liat cara makannya. Tunggu gamenya aja dah.

Lagian lucu kalau konsepnya gak pernah minum obat, tapi pas ditanya setahun berapa kali pilek? Dia ketawa, “emang pilek bisa dihindari?”.

Ye, gue gak minum obat karena, Alhamdulilkah, gak gampang sakit. Pilek setahun bisa dihitung pake 1-2 jari.
Itupun kalau bablas makan ngaco.

Frame of mind ini harus diluruskan. Ngotot gak minum obat, belum tentu mewakili gaya hidup sehat. Kalau asumsinya salah kaprah paham kimia.

Kalau andalkan substansi lain, biar herbal ataupun suplemen (sesakti apapun diklaim penjualnya) ya gak beda dengan orang minum obat ‘kimia’.

Juga paham “sebisa mungkin gak kedokter”, tapi rutin ke terapis tusuk jarum, pijet refleksi dukun, bahkan orang pintar. Yee penyakitan juga.

Hidup sehat basisnya adalah disiplin dalam menjalani dan kemudian menuai hasil kemudian. Ya tubuh kuat, gak pernah sakit, gak rutin ngobat.

Awet muda, otak encer, tubuh selalu fit, tahan banting, gak mudah stress, dan segudang hal positif lain Kualitas hidup maksimal pokoknya.

Sekedar menghindar ketemu dokter atau minum obat kimia mah gak bisa dikategorikan hidup sehat. Kalau niat berdisiplin menjalani, ogah-ogahan.

Kalau boleh jujur, minimal obat kimia yang konvensional, mayoritas keberadaannya jelas. Pabrik, ijin dan lain sebagainya. Minimal yak.

Pergi ke dokter dan minum obat itu sebenarnya adalah tindakan yang normal kalau dilakukan dalam keadaan darurat. Kayak fire exit gitu lah.

Niat hidup sehat yang utama. Disiplin! Baru kalau abis itu sombong gak pernah ke dokter, minum obat kimia. Boleh lah Asal yang lain juga.

Demikian kibulan ini, suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Mau obat bebas kimia? Cemilin aja tongkat
sakti-nya Harry Potter!

No comments:

Post a Comment