Monday, May 11, 2015

Kultwit @erikarlebang Pencegahan, Merawat Kesehatan vs Pengobatan (Kuratif)

May 11th 2015

Satu hal yang sulit dilakukan dalam kondisi sakit berat adalah pengambilan keputusan terhadap sebuah tindakan medis?

Sering banget dicurhati juga ditanya sesuatu harus dilakukan atau tidak? Tapi kondisinya sudah kronis, gawat atau malah kritis

Repot banget kondisi ini. Karena lagi-lagi dikotomi antara pengobatan dan perawatan kesehatan gagal dipahami secara benar

Pengobatan terjadi saat sudah ada penyakit. Mulai dari kondisi ringan, menengah atau berat (kok kayak pembagian kelas tinju?) #eh

Jadi reaksinya muncul saat penyakit sudah ada. Kalau penyakitnya belum ada atau ketauan? Ya planga-plongo aja. Gak tau harus ngapain?

Cari tahu penyakit, itu bukan perkara mudah lho. Salah diagnosa, salah obat, salah tindakan medis, sering terjadi disini

Contoh sederhananya, sering banget orang merasa "the body is not delicious", badannya kurang lezat #eh kurang enak, pergi ke dokter

Di dokter dicek, taunya gapapa. Cek fisik, STNK kalle, cek darah, baik-baik aja. Sering kondisi ini lalu diadvis, "lagi stress aja kali?"

Terutama kalau dokternya tergolong yang antrian pasiennya baris kayak korban perang ngantri ransum. Dikasih vitamin atau obat sekedarnya

Pulang dari dokter, ngerasa ga papa. "Cuma stress". Akhirnya kondisinya di level kesehatan status quo, sehat gak sakit juga gak ketauan apa?

Pusing? Minum obat sakit kepala, demam? Minum penurun panas, ingusan? Nonton film dewasa biar cepet gede, #eh maksudnya minum obat flu

Lemes? Minum vitamin penguat. Gitu terus. Tau-tau setelah sekian tahun, ambruk. Dibawa ke rumah sakit, cek serius, tau-tau DOR vonis kanker

Kadang stadium atau penyebarannya sudah tingkat kemana-mana. Akhirnya badannya kritis. Penderita dan keluarganya panik. Semua serba salah

Mulai nih terjadi zona intrik sana-sini, info tabrakan itu-ini, saran kiri-kanan, cobain anu deh, jangan mau begitu lho nanti bisa gitu

Pasien dan keluarga dalam keadaan panik kronis. Sementara kondisi si sakit kian memburuk. Jalan lain sepertinya buntu, gak tau harus gimana?

Langkah paling masuk akal ya ngikutin aja prosedur tindakan medis yang ada. Cuma sering terbentur biaya, karena memang gak murah

Atau rasa kasihan melihat sang pasien menderita saat menjalani tindakan tertentu, kemoterapi semisal. Kondisi yang membingungkan

Nah kalau dalam keadaan seperti ini, saya juga sering kena getahnya. Kenapa? Karena jadi sasaran bertanya yang sebenarnya salah alamat

Saya pelaku #Foodcombining, yang selalu berusaha menjaga kesehatan sebisa mungkin. Prinsip utamanya adalah mencegah dan merawat kesehatan

Kalau pertanyaan yang dialamatkan bagaimana cara menangani pasien yang gak bisa makan karena sudah koma? Perlu gak kemo? Dan sejenis itu

Ya susah dijawab. Kenapa? Karena hal itu ada di wilayah pengobatan, kuratif. Gak bisa dijawab dengan logika perawatan apalagi pencegahan

Ada sih penderita kanker yang sembuh setelah disiplin lakukan #foodcombining atau #RawFood tapi kasusnya berbeda, butuh komitmen, ada proses

Dan memang banyak yang sembuh
Tapi ya itu, kondisinya beda. Kasusnya jarang sekali orang yang sudah tergeletak lemah di ICU, gak sadar

Biasanya penderitanya masih sadar, paling gak masih berdaya, dan mau komit menjalani gaya hidup baru. Kalau begini sih gak masalah.

Kalau saja pemisahan antara pencegahan dan pengobatan dipahami secara luas, kebingungan macam ini gak akan terjadi

Saat merasa gak sehat, ya sadar diri. Koreksi gaya hidup. Sambil mencek kesehatan. Biarpun sakitnya gak (belum)  ketemu, tetap mawas diri

Jangan merasa gak sehat, ke dokter, karena penyakitnya gak ketemu, merasa sehat. Stress disalahin! Abis itu, ngopi, begadang, mabok lagi

Atau dalam skala lebih mild, berusaha jaga stres dengan ngurangin kerjaan, ikutan program ngurangin stress sana-sini. Sehat gak, miskin iya

Jaga kesehatan, disiplin. Soalnya kalau sudah sakit parah, jangan berharap banyak pada tindakan yang harusnya dilakukan saat sehat. Telat

Buat yang masih sok kuat, inget ini deh, "penyakit karena gaya hidup itu yang mati mendadak jarang, banyakan mampus pelan-pelan"

Kalau langsung koit sih, minimal gak seberapa menderita, keluarga gak susah. Nah yang lama dan pelan-pelan? Susah sana-sini

Sebelum salah alamat, cari advis prefentif tapi butuhnya penanganan kuratif. Jaga kesehatan dari sekarang. Mulai dari awasi yang masup mulut

Demikian kibulan ini, suka sukur, gak suka unfollow. Bawel? Hidup asal, merasa gak bisa sakit? Mulai aja pake kolor merah di luar, Superman!

Kalau langsung koit sih, minimal gak seberapa menderita, keluarga gak susah. Nah yang lama dan pelan-pelan? Susah sana-sini

No comments:

Post a Comment